Mau tau gimana cerita lucu anak yang gokil ini? tentang aja sekarang akan saya berikan cerita lucu anak yang gokil buat kalian semua
Mr. Moreatty. Demikianlah orang di kawasan Baker street biasa
memanggilnya. Dia adalah seorang pekerja di sebuah perusahaan garmen
yang ada di kawasan pinggiran kota London tersebut. Orangnya jangkung
dan tegap sehingga terlihat benar keproposionalan antara tinggi dan
berat badannya. Mukanya lancip khas orang eropa dengan dahi yang agak
menonjol dan mengkilat, menandakan dia adalah orang yang cerdas atau
minimal orang yang yang mau berpikir panjang. Mr. Moreatty adalah
seorang yang dinamis. Dia senantiasa berprinsip bahwa setiap saat harus
ada perubahan yang lebih baik di dalam dirinya dan kehidupannya. Pun
berkaitan dengan anak tunggalnya, John Moreatty Jr. yang baru berusia 8
tahun. Mr. Moreatty menaruh harapan terhadapnya, semoga kelak anaknya
tersebut dapat memiliki kehidupan yang lebih baik daripada dirinya.
Sebagai seorang dinamis dalam kapasitas ayah yang baik, Mr. Moreaty
tidaklah lalai akan perkembangan pendidikan anaknya. Dia membiasakan
diri meluangkan waktu untuk mendampingi John kecil belajar di sela-sela
rutinitas pekerjaannya. Nampaknya kebiasaan yang dilakukan Mr. Moreatty
ini mampu memperlihatkan hasil, John Moreatty Jr.-pun tumbuh menjadi
anak yang kuat, cerdas dan kritis.
Suatu sore, sepulang dari kerja, Mr. Moreatty membawa oleh-oleh untuk
John kecil. Dia membawakan John kecil satu set visual compact disk (
VCD) mengenai fenomena penciptaan alam semesta. John kecil sangat
senang, dia segera meminta sang ayah untuk membuka dan memainkannya di
VCD player. Setelah selesai membersihkan diri, Mr. Moreatty-pun menuruti
keinginan anak tersayang. Bersama dengan sang anak, dia duduk di sofa
sambil memperhatikan gambar yang ada dilayar TV 25 inch milik keluarga
mereka. Sesekali dia memberikan penjelasan kepada sang anak .
" Inilah awal dari terbentuknya tata surya kita John. Kesemuanya berasal
dari kabut yang terdiri dari berbagai unsur atau zat", kata Mr.
Moreatty ketika terlihat gumpalan awan di layar TV mereka. "Gumpalan
kabut itu selanjutnya mengeras dan terbentuklah sebuah benda padat yang
sangat besar", lanjutnya.
Begitulah seterusnya, Mr. Moreatty turut memandu sang anak menikmati
tontonan tersebut. " Ayah...., kenapa gumpalan tadi meledak dan
terbentuk benda-benda kecil yang mengelilinginya? Benda-benda itu apa
Yah?", tanya John kecil mulai kritis.
"Benda-benda itulah yang disebut dengan planet, sedangkan yang besar dan
bersinar ditengahnya itulah yang disebut matahari", jawab Mr. Moreatty
senang.
"Ohh...", Komentar john kecil sambil mengangguk tanda paham. " Ayah!
Kenapa ada satu planet yang berbeda? Planet itu kok berwarna hijau
campur biru sendiri, sedangkan planet-planet yang lain kok abu-abu dan
kelihatan gelap?", lanjut John kecil dengan pertanyaannya yang polos.
Mr. Moreatty nampak semakin senang dengan sikap kritis sang anak.
Selanjutnya dia menjawab," Itulah salah satu tanda keadilan Tuhan
Jonh..,planet yang berbeda itulah Bumi, planet yang kita tinggali ini.
Tuhan memang menjadikan bumi berbeda dengan planet yang lain. Di bumi
ada udara dan air, sedangkan di planet yang lain tidak. Kenapa? karena
Tuhan menjadikan bumi sebagai tempat hidup makhluk hidup ciptaannya
termasuk manusia, sedang planet yang lain tidak". " Tuhan itu adil kan
John?", sambung Mr. Moreatty dengan sebuah retoris.
Jonh kecil mengangguk senang. Seolah-olah dia sedang mendapatkan sebuah pemahaman yang baru.
Sesi di dalam VCD yang sedang mereka nikmati terus berlanjut.
Masing-masing bagian diterangkan dengan antusias oleh Mr. Moreatty.
Sampailah mereka pada bagian pembahasan tentang bumi. Tiba-tiba John
kecil bertanya,"Ayah! Kenapa tiap-tiap permukaan bagian bumi juga
berbeda? Apakah ini juga tanda dari keadilan Tuhan, Yah?".
"Ya.., kamu memang pintar John,"jawab Mr. Moreatty sambil menyanjung
sang anak. " Itu juga tanda keadilan Tuhan....... Coba kamu lihat bagian
ini !!!", sambil membesarkan bagian gambar yang dimaksud,"Ini adalah
benua Eropa, benua yang kita tempati. Benua ini kelihatan berwarna putih
karena jarang disinari oleh sinar matahari. Namun benua Eropa ini kaya
akan bahan tambang dan kondisi perekonomiannya-pun maju, sehingga
penduduknya pun tergolong kaya dan makmur. Setiap waktu tertentu ,kita,
warga benua Eropa hendaknya memang harus pergi ke luar negeri untuk
sekedar melihat dan berjemur matahari ha..ha...ha...", katanya dengan
nada bangga.
"Itu tadi daerah mana Yah? Kok kelihatan gersang dan berwarna
merah",Tanya John kecil begitu layar TV menampilkan daerah jazirah arab.
"Itu tadi daerah Arab John.... Daerahnya memang tandus, banyak gurun,
tetapi di sana kaya akan bahan tambang terutama minyak bumi. Orang-orang
di daerah sanapun kuat-kuat. Mereka memiliki fisik yang sangat baik.
Sehingga mereka bisa hidup di gurun arab tersebut",kata Mr. Moreatty
masih dengan nada senang dan antusias menjawab pertanyaan sang anak.
John Moreatty Jr.-pun senang dengan keterangan dari sang ayah. Dia
semakin tahu dan paham akan banyak hal pada saat sore itu, pun termasuk
pemahaman tentang keadilan Tuhan. Dia semakin serius mengikuti bagian
per-bagian dari tayangan VCD yang hampir selesai tersebut. Namun, pada
saat layar TV menayangkan gambar gugusan pulau yang hijau dan indah,
John kembali terusik untuk bertanya. "Ayah!!! Daerah manakah itu? Kok
pulaunya banyak dan semuanya hijau..... Indah lagi...!!, ditambah......
kelihatannya pulau-pulau itu juga sangat subur, tidak gersang. Daerah
mana sih Yah?",Tanya John kecil.
"Ohhh..kalo yang itu namanya Indonesia. Sebuah negara kepulauan terbesar
di dunia. Ayah pernah kesana. Di sana tanahnya subur tidak seperti di
daerah Arab yang gersang, selalu terkena sinar matahari, tidak seperti
di Eropa. Di sana juga kaya akan bahan tambang seperti emas, minyak
bumi, batu-bara. Selain itu penduduk di sana juga baik-baik. Mereka
sangat ramah, cantik-cantik, kuat dan ganteng-ganteng",jawab Mr.
Moreatty tak kalah semangat, karena dia memang pernah berkunjung ke
daerah yang dimaksud.
Jawaban sang ayah membuat John terlihat berpikir. Terlihat di wajahnya bahwa dia sedang kebingungan.
"Ada apa Jonh? Negara itu memang sangat Indah. Ayah janji, kalo kamu
masih juara satu semester nanti, liburan musim semi tahun depan kita
sekeluarga akan berkunjung ke Indonesia", kata Mr. Moreatty menyakinkan.
Setelah beberapa saat, akhirnya..."Tidak Ayah, aku bingung ! kok negera
yang disebut Indonesia itu baik semua, tidak ada yang kurang dari negara
itu. Tidak seperti di daerah Eropa yang jarang mendapat sinar matahari,
tidak seperti daerah arab yang tandus dan gersang. Lalu dimana keadilan
Tuhan di Negara itu Ayah?". John merasa ada yang salah dengan jawaban
sang ayah.
Mr. Moreatty kelihatan bingung untuk menjawab. "mungkin ..ee
mungkin...",masih berpikir dan kesulitan untuk mengeluarkan kata-kata.
"Apa ayah? Dimana letak keadilan Tuhan?",Tanya John dengan penasaran.
"John, keadilan Tuhan di Negara Indonesia akan kamu lihat pada saat
penduduk di Negara itu selalu kesulitan dalam menentukan dan memilih
pemimpin Negara yang baik dan berkualitas untuk memimpin negaranya.,
selama ini para diktaktor dan para idiotlah yang selalu ditempatkan
Tuhan untuk memimpin negara itu, ya...itulah (mungkin) keadilan Tuhan di
negara itu John."jawab Mr.Moreatty dengan nada ke-"takutan". Takut
kalo-kalo bakal dicekal oleh penguasa Negara tersebut. Sudah tradisi.
He...he...he...